Sejak virus COVID-19 menyerang, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan full secara online atau daring. Banyak dari para kaum pelajar yang kurang nyaman dengan metode ini karena ilmu yang disampaikan kurang bisa diserap dengan baik. Akhirnya muncul metode blended learning. Nah, apa sih yang dimaksud metode pembelajaran dengan blended learning ?
Pembelajaran Blended Learning
Blended Learning merupakan metode pembelajaran yang menerapkan sistem kombinasi antara tatap muka (pembelajaran yang dilakukan secara konvensional) dan pembelajaran secara online dengan memanfaatkan berbagai media pendukung belajar mengajar dan teknologi.
Sekolah blended learning biasanya memiliki komponen penting dalam metode pembelajaran ini yaitu online learning, pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka, dan pembelajaran yang dilakukan secara individu (mandiri). Pembelajaran yang dilaksanakan dengan metode blended learning menciptakan lingkungan belajar mengajar yang positif dan suportif karena terjadi interaksi antara sesama peserta didik dan peserta didik dengan tenaga pendidiknya tanpa dibatasi ruang waktu.
Terdapat tiga tahapan mendasar dalam model sekolah blended learning yang mengacu pada pembelajaran berbasis ICT. Pertama, Seeking Of Information dimana pencarian informasi dari berbagai sumber yang disediakan secara online maupun offline dengan berdasarkan relevansi, validitas, reabilitas dari konten serta kejelasan akademis.
Kedua, Acquisition Of Information dimana peserta didik secara kelompok atau individu berupaya untuk menemukan, memahami, dan menginterpretasikan dengan ide atau gagasan yang telah ada di dalam pikiran para peserta didik, kemudian peserta didik menginterpretasikan informasi tersebut dari berbagai sumber yang telah tersedia, lalu mereka mampu mengkomunikasikan kembali dan menginterpretasikan kembali ide dan hasilnya menggunakan fasilitas yang disediakan.
Ketiga yaitu Synthesizing Of Knowledge, yang mana peserta didik akan merekonstruksi pengetahuan melalui proses asimilasi dan akomodasi yang bertolak dari hasil analisis, mendiskusikan dan merumuskan kesimpulan dari informasi yang telah didapat.
Dalam penerapan model blended learning harus memperhatikan tujuan dari pembelajaran yang akan dicapai, aktivitas dari pembelajaran yang relevan, dan menentukan aktivitas mana yang sesuai dengan pembelajaran konvensional dan mana yang sesuai dengan pembelajaran online learning.
Berdasarkan penelitian, penerapan model pembelajaran blended learning memerlukan tools atau media berbasis teknologi yang mendukung. Pada kegiatan analisis kebutuhan model pembelajaran direkomendasikan blog yang dapat digunakan sebagai tools atau media dalam kegiatan pembelajaran, aplikasi blog yang bersifat open source sangat mudah untuk dimodifikasi sesuai kebutuhan individu.
Jika anda ingin mendapatkan pengalaman pembelajaran yang menggunakan metode blended learning, anda harus memilih sekolah yang menerapkan metode ini dengan baik. Salah satu sekolah blended learning yang bisa dipercaya kualitasnya adalah SMM atau Sekolah Murid Merdeka.
SMM mengkombinasikan kurikulum yang berbasis kompetensi dan metode pembelajaran blended learning. Hal itu bertujuan untuk menciptakan peserta didik yang mendalami dan bisa mengoptimalkan ilmu yang dipelajari. Jangan khawatir, SMM mempunyai materi pembelajaran yang inovatif dan kreatif agar peserta didik mudah mengerti dan memahami materi yang disampaikan.